Namun itu semua berubah sejak lulus SD akhir 1999, karena aku dikirim merantau ke kota Amuntai di Kabupaten Hulu Sungai Utara (200 km sebelah utara Banjarmasin). Kalau boleh berbangga, nilai NEM-ku waktu itu pantas untuk masuk SMP favorit. Tapi kedua orang tuaku berpikiran lain, aku harus diberikan pendidikan agama di pesantren untuk membentengi dari dampak era globalisasi. Akhirnya tiga tahun berlalu di Madrasah Tsanawiyah Normal Islam Putra, Amuntai, yang memiliki sistem asrama di bawah Pesantren legendaris 'Rasyidiyah Khalidiyah'.
Lulus SLTP aku kembali bertualang, kali ini menyeberang laut Jawa. Aku menemukan sebuah 'perguruan shaolin' di pedalaman kabupaten Ponorogo. Aku menjadi bagian dari keluarga Pondok Modern Gontor yang sarat sejarah. 24 jam para santri digembleng untuk menjadi ustadz serba bisa; pemimpin-guru-intelek-seniman-orator-kreatif-gaul dan masih sejuta kemungkinan yang bisa terjadi sesuai dengan kondisi mental dan kejiwaan para santri. Trio pimpinan pesantren (K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, K.H. Hasan Abdullah Sahal & Almarhum K.H. Imam Badri) tidak tunduk kepada siapapun kecuali Allah SWT Sang Pemilik Dunia. Dan terbukti, Allah menundukkan dunia kepada mereka!Akhir 2006 adalah tahun terakhirku menjadi santri. Setelah lulus, alumni pondok ini disebar ke seluruh penjuru Indonesia untuk berjuang di tengah masyarakat. Sedangkan aku diberi kesempatan untuk melatih diri sebagai guru di Gontor, di almamaterku sendiri. Entah apa yang ada di kepala para Asatidz saat menentukan pengabdianku di pondok ini. Aku merasa aneh harus bersikap lebih dewasa dan bijak. Tapi bagaimanapun aku tetap bersyukur, sebab inilah suratan takdir yang ditentukan Allah hingga tahun 2007 aku kembali melancong. Kali ini lebih jauh; kota nan abadi Cairo di benua hitam Afrika untuk kembali maha-santri di salah satu kiblat para pemuda muslim dunia, Universitas Al Azhar.

5 comments:
wah mantap. selamat belajar. pengen ke Amuntain belum kesampaian baru sampai Kelua.
http://pakosu.wordpress.com/
ooh urang asal banjar jua kah pian.. *masih ingat bahasa banjar?* xixixixi
alamat blognya 'sambal acan'.. wkwkwkwkwkwk
Salam,,
umm,,kakak orang banjarmasin juga iaa.??salam kenal,,
tau blognya karena terbit di B.Post hari ini. artikelnya bagus2. dan ternyata orang banjarmasin, pernah sekolah di amuntai lagi.
tetap berjuang ya di kairo sana, semoga studinya bisa cepat rampung. amin.
mum oleh olehnya lah dari Cairo :) laa tansa ya ammu :D
Post a Comment