Monday, June 21, 2010

Kawasan Hijau yang Panas

Masih terbayang dalam trilogi Bourne, bang Damon berperan sebagai Jason Bourne--yang hilang ingatan--keluyuran keliling Eropa,India dan Maroko untuk membongkar konspirasi busuk CIA.Film spionase ini memang tiada banding. Aku saja sudah berkali-kali menonton ulang. Sutradara asal Inggris, Paul Greengrass begitu pandai meracik isu konspirasi dan ketegangan sehingga adrenalin terus dipompa sejak awal hingga akhir film.

Kali ini Damon kembali digaet oleh Greengrass dalam film teranyar, "Green Zone". Damon berperan sebagai komandan pasukan Amerika di Irak. Green Zone yang terinspirasi buku "Imperial Life in Emerald City" mengungkap akal bulus Amerika dalam menyebarkan fitnah senjata pemusnah massal di negeri seribu satu malam. Dengan dalih ini, Amerika dan sekutunya mengaduk-aduk Irak dan menyebabkan kekacauan hidup di negeri ini sampai sekarang.

Membaca resensi di situs IMDb, banyak yang mencap Green Zone sebagai film anti Amerika. Tidak heran karena Greengrass sebelumnya memang akrab dengan karya-karya bertema konspirasi seperi tiga sekuel Bourne (Identity, Supremacy dan Ultimatum) serta United 93. Fakta-fakta inilah yang membuatku kehilangan rasa kantuk sepulang ujian. Apalagi cuaca Kairo sedang panas-panasnya. Dinding flat pun terasa hangat, baju dalam lemari terasa habis disetrika. Hanya ada dua tempat yang selamat dari serbuan panas: kamar mandi dan di bawah kipas angin.

Aku tidak mau banyak berkisah di sini. Takut membocorkan jalan cerita. Kalau penasaran dengan akting cool bang Damon, datang saja ke flatku, lalu copy filmnya. O, iya, file beserta subtitlenya aku taruh di laptop Muttaqin :).

NB: Sebenarnya Green Zone (Zona Hijau) adalah sebutan untuk kawasan pemukiman para tentara dan pejabat pemerintahan Amerika di Irak.Kalau nonton filmnya, Insya Allah akan paham maksudnya.

Friday, June 18, 2010

K'Naan ft. Nancy Ajram - Waving Flag



Video promosi Coca Cola World Cup 2010 versi Arab. Di sini rapper K'naan berduet dengan penyanyi asal Lebanon, Nancy Ajram. Selain Arab Coca Cola juga merilis versi Amerika Latin, Thailand, Prancis dan Indonesia.

Curhat Jum’at: Pundi Gol Pecah Juga

Supporter Amerika Serikat

18 Juni 2010, pukul 16.39

Yang ditunggu-tunggu dari ajang terakbar olahraga bola kaki ini adalah permainan indah menghibur dan gol! Tapi seminggu sudah Piala Dunia digelar dari Afrika Selatan, tidak banyak gol yang tercipta. Rata-rata pertandingan tidak lebih dari 2 gol kalau tidak menang tipis 1-0, seri dengan skor kacamata 0-0 atau berbagi angka 1-1.

Memang ada beberapa pertandingan seperti Jerman yang melibas Australia 4 gol tanpa balas atau tuan rumah Afrika Selatan yang digunduli 0-3. Namun di kedua partai tersebut, wasit mengusir salah satu pemain tim yang kalah sehingga kekuatan tidak seimbang.

Namun sehari sebelum menulis artikel ini, Argentina berhasil memecah kebuntuan gol. Tim Tango membantai Korea Selatan 4-1. Kali ini tanpa kartu merah. Mudah-mudahan saja tren ini terus bertahan sehingga banyak gol tercipta.

Banyak kejutan juga terjadi pada tim-tim favorit. Sebut saja Inggris yang ditahan imbang “sekutunya” Amerika Serikat, kekalahan Spanyol dan Prancis, serta kemenangan Jepang.

Tim-tim Asia sejauh ini tampil cukup impresif. Mungkin hanya Australia yang bertekuk lutut pada pertandingan pertama. Korea Selatan sukses mengalahkan Yunani 2-0 sedangkan Jepang menjinakkan Kamerun. Satu lagi, walau kalah, Korea Utara berhasil membuat Brasil kerepotan.

Hidup di luar negeri tidak seenak Indonesia, terutama yang menyangkut siaran langsung sepakbola. Kami se-flat harus patungan membeli televisi dan langganan tv kabel. Itupun tidak semua pertandingan disiarkan. Kalau mau nonton terpaksa ngacir ke cafe atau streaming dari Internet. Ditambah lagi, diktat yang bertumpuk sebagai materi ujian. :(

Friday, June 11, 2010

Curhat Jum’at: Lagi-lagi Birahi

10 Juni 2010, pukul 03.45 pagi
Kontan, minggu-minggu ujian yang biasanya tenang dan hanya diisi bolak-balik diktat kuliah agak sedikit riuh. Pasalnya, salah satu artis papan atas tanah air, Ariel, vokalis band Peterpan—yang sudah bubar— ramai dibicarakan media massa. Penyebabnya apa lagi selain skandal video tak senonohnya dengan aktris cantik Luna Maya dan presenter Cut Tari.


Kawan-kawan yang mampir di flat kami kerap memperbincangkan kasus tersebut. Situs-situs berita nasional juga gencar memberitakannya dengan berbagai sudut pandang jurnalistik. Demam Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan bahkan kalah gaung dengan kisah si Ariel. Begitu pula berita penyerangan kapal kemanusiaan Turki oleh Israel di Laut Mediterania, kabarnya tenggelam bak perahu karam.

Jujur saja, aku yang lumayan nge-fans dengan lagu-lagu Ariel dan band-nya yang memiliki arti mendalam kecewa berat. Forum-forum dunia maya malah memplesetkan nama duda dengan nama asli Nazril Irham ini sebagai “Ariel Peterporn(o)”. Walah….

Berbagai dugaan muncul. Inilah, itulah…. Dalam dua rekaman video tersebut, para “pelaku” memiliki wajah yang begitu mirip dengan Ariel, Luna dan Cut. Wallahu’alam apakah rekayasa atau tidak, yang jelas potongan gambar video yang dilansir media seperti Kompas dan Detik wajah mereka begitu jelas. Siapa yang salah dan benar, hanya mereka dan Allah SWT saja yang tahu.

Kejadian video mesum memang bukan sesuatu yang baru di blantika dunia selebriti Indonesia. Dulu pernah beredar rekaman hubungan intim pedangdut Maria Eva dan Politisi Zaini Yahya yang bikin heboh. Terus ada sederet artis yang dikaitkan dengan video bugil atau porno sebut saja Wulan Guritno, Dea Imut, Ananda Mikola dan kawan-kawannya. Belum lagi video syur para ABG dan mahasiswa yang bertebaran di jejaring Internet. Kenyataan pahit yang membuat kita makin yakin bahwa akhir zaman sudah dekat. Ya, kiamat sudah dekat—kata aktor Dedi Mizwar.

Beginilah kalau urusan “bawah perut” membutakan mata hati. Birahi memang tidak ada habisnya dibahas. Karena birahi adalah fitrah manusia di muka bumi ini. Hanya saja Islam sudah mengaturnya sedemikian rupa sehingga kehormatan Bani Adam tetap terjaga.

Aku jadi teringat lagu “Kenakalan Remaja di Era Informatika” yang didendangkan band Efek Rumah Kaca:

senang mengabadikan tubuh yang tak berhalang
padahal hanya iseng belaka

ketika birahi yang juara

etika menguap entah kemana


oh nafsu menderu deru bikin malu...
oh nafsu menderu deru
susah maju...

rekam dan memamerkan badan yang lainnya

mungkin hanya untuk kenangan


apakah kita tersesat arah

mengapa kita tak bisa dewasa


Tuhan, selamatkan kami dari tipu daya dunia yang makin edan!