Tulisan ini terlambat diposting hampir dua tiga minggu dari waktu penulisan. Sebenarnya saya sudah menulisnya malam final leg kedua.
Pasca kekalahan 0-3 final pertama saya sudah punya firasat; Indonesia gagal juara. Bagaimana tidak, Merah Putih harus menang dengan selisih empat gol. Tahu sendirilah, Malaysia diramal akan bermain bertahan, mengamankan keunggulan agregat. Terlebih lagi, para pemain Malaysia bermain baik, lebih disiplin dari duet Hamka dan Maman yang sering salah sendiri.
Terlepas dari insiden ‘laser’ di Kuala Lumpur, Indonesia memang bermain buruk. Jikalau tidak ada kejadian yang memaksa wasit menghentikan laga tersebut, saya yakin kita tetap kalah. Mental timnas mendadak jatuh setelah blunder fatal Maman yang berujung gol.