Thursday, March 20, 2008

Memburu Uang Saku

Antrian panjang mahasiswa Indonesia sudah terlihat ketika aku dan Arwani tiba di depan kantor Al Jum’iyyah As Syar’iyyah (JS) di Terminal H-10. Tujuan kami berdua sama seperti mereka yang lebih dahulu menunggu, mengambil jatah bulanan atau istilah lainnya musa’adah, yang dapat menambah keras detak nadi kehidupan kami di negeri ini.

JS adalah salah satu lembaga yang memberikan beasiswa dan uang saku bulanan kepada mahasiswa asing seperti kami. Selain Indonesia, mahasiswa dari Negara lain seperti Malaysia, Thailand, Bangladesh, dan kawasan Asia lainnya menjadi pelanggan bantuan tersebut.

Namun perjuangan untuk mendapatkannya tidak semudah yang dibayangkan. Ketika sampai giliranku di depan meja penanggungjawab JS, bungkusan beras habis. Terpaksa semua yang berdiri di antrian gotong-royong menurunkan ratusan bungkus beras dan minyak goreng dari truk. Lelah! Sampai-sampai urat di kedua tanganku menonjol bersama otot yang tegang.

Lumayan untuk memperingan beban hidup. Selain uang saku 50 pound ada juga paket “sembako” yang berisi beberapa kilo beras, makaroni, teh, gula, dan minyak goreng. Kebetulan seluruh penghuni flat kami– 4 orang—sudah terdaftar sebagai penerima bantuan bulanan. Kalau dikalkulasikan selama kurang lebih 3 minggu kami bisa menghemat pengeluaran beras yang biasanya menyedot anggaran paling besar. Jadi iuran bulanan rumah bisa dialokasikan untuk menambah “gizi” lauk sehari-hari. Sehabis Ashar Yunan yang kena giliran belanja minggu ini mengisi kulkas dengan sayuran dan beberapa kilogram ikan tongkol.

Di samping itu setiap orang dapat selimut gratis. Sayangnya musim dingin mulai berakhir. Hawa dingin yang menusuk tulang berangsur menjadi angin musim semi yang sejuk. Akhirnya 4 selimut itu menumpuk di ruang tamu tak tahu harus diapakan.

Musa’adah di Cairo memang bertebaran di mana-mana apalagi tanggal-tanggal muda seperti ini. Biasanya para dermawan menyalurkan bantuannya ke masjid-masjid. Bak dilengkapi radar paling canggih, sebagian mahasiswa Indonesia—termasuk aku— akan menyisir setiap sudut kota melacak keberadaan musa’adah seantero Cairo. Open Hunt Season….

No comments: