Wednesday, January 28, 2009

41st Cairo International Book Fair

Pameran buku akbar "Cairo International Book Fair" ke 41 kembali dihelat 21 Januari - 5 Februari 2009 di Nasr City, Cairo, Mesir.

Tercatat, 765 penerbit dari 28 negara menjadi partisipan, termasuk Kerajaan Inggris yang didaulat menjadi tamu kehormatan.

Kepada harian Al Masry Al Youm, Menteri Kebudayaan Mesir, Farouk Hosni mengatakan bahwa pameran ini adalah salah satu ajang penting, tidak hanya di Timur Tengah, tapi juga dunia.

Diselenggarakan sejak 1968, Cairo Book Fair mejadi salah satu pameran tertua dan terpenting di Timur Tengah. Disamping itu merupakan salah satu ajang pameran buku terbesar di dunia dengan rata-rata 1,5 juta pengunjung. Jauh lebih tinggi dari frekuensi pengunjung pameran buku serupa di Eropa seperti Swiss dan Prancis, di mana pengunjung hanya mencapai angka 200 ribu saja. Selain stand para penerbit, di pameran ini juga mengadakan berbagai kegiatan pendidikan dan kebudayaan seperti temu sastrawan Timur Tengah

Oya, situs resmi pameran ini: http://www.cairoibf.org/

Thursday, January 15, 2009

24 Jam

Menjamah pagi:

Pijak matahari membabat kabut subuh
Merekahlah batin-batin di ufuk terguyur selusin tanda tanya
Bertebar!

Benderang siang:
Sambil merindu petang
menggali jejak pengalaman

Terjemah malam:
Riuh bersilat memiting dengki hati
Bisu meniti jalanan pekat gulita
Musafir pun berehat, singgah sejenak
merenung jejak rasi bintang, bergelantung

Sunday, January 11, 2009

Terkutuk

Bau Mesiu makin gurih
Gelegak darah makin mendidih
Begitu mudah dengan satu titah: "Serbu!"
Makhluk-makhkuk terkutuk berulah lagi di Palestina
Buta mata, buta hati , buta segala
Serentak setan alas merasuk balatentara

Roket dan mortir menjelma angkara
Panser baja berubah buas

Merangsek lalu mencabik lalu mengunyah mangsa
Mewaris legam asap di angkasa raya

Syahdan, itulah hikayat bangsa terkutuk
Entah di mana nurani mereka
Ada yang bilang, hilang
Teronggok bersama sampah busuk

Ujar lain, larut

Mengalir di selokan berlumut
Tapi aku yakin suatu saat mereka akan berlutut
Hancur binasa punah dari ekosistem semesta

Teruntuk Jalur Membara, 10 Januari 2008

Thursday, January 8, 2009

Berita November-Januari

Akhir-akhir ini aku sudah kurang produktif lagi memposting tulisan di blog MP, maklum, sudah konsentrasi ke ujian awal Januari ini (*doanya ya...) Untuk mengobati kekecewaan para penggemarku (emang punya?), aku posting saja kumpulan intisari berita dari surat kabar harian independen Al Masry Al Youm, Mesir dan situs berita lainnya. Beberapa ringkasan berita ini kerap aku kirim via offline messages ke kontak-kontak di Yahoo! Messengerku.
Motivasi utamanya sih untuk melatih nalar terjemah bahasa arab dan inggris. Harian ini (http://www.almasry-alyoum.com) termasuk surat kabar independen, berbeda dengan koran besar macam Al Ahram (http://www.ahram.org.eg) dan Akhbar El Youm (
www.akhbarelyom.org.eg) yang selalu saja memberitakan kunjungan Presiden Mubarak ke luar negeri. Ya, namanya juga corong pemerintah.

15 November

Sore ini kesebelasan al-Ahly akan bertanding ke kota Garoua, Kamerun guna menghadapi tim tuan rumah Coton FC dalam final Piala Champions Afrika leg kedua. Pada partai pertama di stadion Kairo, Ahly unggul 2-0. Jika berhasil mempertahankan agregat gol, Ahly akan meraih gelar Juara Afrika. Baca selengkapnya http://www.almasry-alyoum.com/article2.aspx?ArticleID=186532

25 November 2008
Demonstrasi terjadi serentak kemarin di Universitas Al Azhar, Universitas Kairo dan Universitas Mansoura. Aksi damai yang digerakkan oleh mahasiswa-mahasiswa Al Ikhwan Al Muslimun (IM) tersebut menuntut pembebasan Gaza dari agresi Israel. Di Universitas Al Azhar, Darrasah, petugas keamanan disiagakan untuk mengawasi sedikitnya 3000 mahasiswa IM yang berunjuk rasa. Baca selengkapnya http://www.almasry-alyoum.com/article2.aspx?ArticleID=187807

18 November 2008
Puluhan suku Badui di selatan SInai memblokade jalan menuju Sharm el-Sheikh, 45 km dari kota Ras Sadr. Mereka menuntut pembebasan beberapa warga mereka yang ditangkap dengan tuduhan pembunuhan dan penyeludupan obat terlarang.
baca selengkapnya http://www.almasry-alyoum.com/article2.aspx?ArticleID=186939

26 November 2008
Kemarin (25/11) lebih dari 5000 mahasiswa asing melakukan unjuk rasa di asrama Madinah Al Buuts Al Azhar, Abbasiyah. Mereka protes terhadap kebijakan Abdul Mun'im Fauda, musyrif asrama, tentang aturan penerimaan beasiswa terhadap mahasiswa yang tidak naik tingkat.
Aksi ini membuat Syeikh Azhar, Dr. Sayyid Thantawi turun tangan dan mengadakan dialog di Masjid Buuts bersama para pengunjuk rasa.
Baca selengkapnya http://www.almasry-alyoum.com/article2.aspx?ArticleID=187961

2 Desember 2008
Grand Syeikh Al Azhar, Mohammad Sayyid Thantawi mengatakan bahwa dia sendiri tidak mengenali muka Presiden Israel Shimon Perez diantara puluhan tokoh negara dalam Konferensi Antar Agama di New York beberapa waktu silam.
Pimpinan tertinggi Al Azhar ini menuai kontroversi ketika berjabat tangan dengan Perez dalam acara tersebut. Syeikh Thantawi bahkan didesak beberapa pihak agar segera mundur karena dinilai pengkhianatan terhadap Islam merusak hak-hak Arab.
Baca selengkapnya: http://www.almasry-alyoum.com/article2.aspx?ArticleID=188752

5 Desember 2008
Paus Shenouda III mengadakan kunjungan ke Al Azhar dan Kementrian Wakaf setelah pulang usai menjalani pengobatan di Amerika. pemimpin tertinggi umat Kristiani Koptik Mesir ini disambut hangat oleh Grand Syeikh Azhar, Sayid Thantawi dan Menteri Wakaf, Dr. Mahmoud Hamdi Zaqzouq.
Baca selengkapnya http://www.almasry-alyoum.com/article2.aspx?ArticleID=189191

6 Desember 2008
Tim Nasional Sepakbola Indonesia memulai langkah manis dalam turnamen Piala AFF di Jakarta. Pasukan Merah-Putih menyikat Myanmar tiga gol tanpa balas dalam partai pembuka turnamen antar negara ASEAN tersebut.
Budi Sudarsono membuka gol di menit 26 melalui aksi individu melewati 2 bek Myanmar setelah menerima umpan Ilham dari sayap kanan. Selang empat menit kemudian Firman Utina menggandakan kemenangan. Di babak kedua, tendangan bambang Pamungkas dari luar kotak penalti semakin menenggelamkan Myanmar. http://soccernet.espn.go.com/report?id=259044&&cc=3888

9 Desember 2008
Jutaan penduduk Mesir merayakan hari raya Idul Adha di berbagai penjuru negeri. Ribuan muslim melaksanakan shalat di berbagai masjid dan lapangan, dilanjutkan dengan menyembelih hewan kurban. Pasukan keamanan disiagakan di sekitar di Masjid Azhar untuk mengantisipasi isu akan diadakannnya demonstrasi besar-besaran menuntut pembebasan Gaza. Baca selengkapnya http://www.almasry-alyoum.com/article2.aspx?ArticleID=189691

18 Desember 2008
Kepadatan kota yang sudah makin semwarut membuat pemerintah Kota Kairo berencana memindahkan empat Kantor kementrian di Qasr Al Aini ke kawasan utara kota. Perkantoran di bilangan Tahrir juga akan dirubahfungsikan menjadi perpustakaan dan pusat kegiatan seni budaya. Hal ini disampaikan Gubernur Kairo, Dr. Abdel Azim Wazir dalam simposium di Universitas Ain Syams.
Wazir menambahkan, bahwa kepemilikan 6 juta mobil di Kairo disinyalir sebagai penyebab seringnya kemacetan lalu lintas. Jauh diatas kapasitas ideal 500 ribu kendaraan roda empat yang bisa ditampung kota ini. Baca selengkapnya http://www.almasry-alyoum.com/article2.aspx?ArticleID=190945

20 Desember 2008
Koneksi internet di Mesir dan beberapa negara timur tengah mengalami gangguan dua hari terakhir akibat putusnya 3 kabel bawah laut di selatan Pulau Sicilia, Italia. Sumber resmi dari Kementrian Komunikasi Mesir menyebutkan bahwa kabel flag, smw 3 dan smw 4 putus kemarin Jum'at (19/12) tanpa sebab yang jelas. Peristiwa serupa pernah terjadi Januari silam dan sampai sekarang juga belum diketahui penyebabnya.
Menteri Telekomunikasi dan Teknologi Informasi, Dr. Kamil Thariq menjelaskan bahwa usaha perbaikan sudah mencapai 80%. Diharapkan dalam 12 jam saluran internet dan telepon internasional sudah pulih. Baca selengkapnya http://www.almasry-alyoum.com/article2.aspx?ArticleID=191103

22 Desember 2008
France Telecom menganggap bahwa penyebab putusnya kabel internet di laut Mediterania berasal dari jangkar kapal atau pergerakan lempeng bumi di bawah laut. Di samping itu, peruasahaan telekomunikasi Prancis tersebut meminta Mesir bertanggungjawab atas perbaikan salah satu kabel yang rusak. Pihak Egypt Telecom sendiri menolak memberikan komentar atas tuntuan itu.
Sejak diberlakukannya jalur koneksi alternatif Sabtu sore, koneksi di Mesir sudah mulai pulih. Menteri Telekomunikasi pun meminta pihak penyedia layanan internet menghimbau para pelanggan untuk tidak melakukan aktivitas download dalam kapasitas besar, seperti film dan mp3. Baca selengkapnya http://www.almasry-alyoum.com/article2.aspx?ArticleID=191505

23 Desember 2008
Sumber resmi Al Azhar menyebutkan bahwa Grand Syeikh Azhar, Syeikh Sayyid Thantawi mengalami tekanan psikologis (stress) akibat tekanan media terhadap jabat tangan Thantawi dengan Presiden Israel Shimon Peres dalam salah satu konfrensi di New York.
Pemeriksaan medis dan radiograf menunjukkan kondisi Thantawi mulai membaik. Thantawi sudah bisa meninggalkan rumah sakit Wadi el Nil minggu ini.
Baca selengkapnya http://www.almasry-alyoum.com/article2.aspx?ArticleID=191640

4 Januari 2009
Unjuk rasa solidaritas terhadap warga Gaza kemarin (3/1) merebak. Puluhan ribu demonstran turun ke jalan-jalan di Provinsi Kairo, Kafr el Sheikh, Beheira dan Sharkia. Mereka menuntut pemerintah memutus hubungan diplomatik dengan Israel dan membuka perbatasan Rafah.
Sementara itu tercatat sudah 102 warga Palestina yang dirawat di rumah sakit Mesir akibat serangan Israel. Sebagian dari mereka menderita luka berat.
Baca selengkapnya http://www.almasry-alyoum.com/article2.aspx?ArticleID=193356

Selasa, 6 Januari 2008
Delegasi HAMAS tiba di Kairo Ahad kemarin (4/1) untuk membicakan langkah selanjutnya untuk menghentikan agresi Israel di Gaza.
Sementara itu aktivis Ikhwan Muslimun menggerakkan beberapa unjuk rasa dimulai dari pusat kota Kairo hingga provinsi-provinsi di Mesir. Pemerintah mengerahkan pasukan keamanan untuk bersiaga di distrik Tahrir sejak pagi untuk mengantisipasi bentrok dan tindakan anarkis.
Baca selengkapnya http://www.almasry-alyoum.com/article2.aspx?ArticleID=193641

Friday, January 2, 2009

Kebrutalan Tahun Baru

Masih hari Kamis, 1 Januari 2009.

Whoa, whoa whoa… ada apa ini? Baru saja kami serumah menunaikan shalat Isya, sekelompok orang menyerbu masuk flat kami dengan suara gaduh. Untung saja bukan kawanan penjahat yang menyantroni rumah kami, kalau tidak kami siap melakukan perlawanan. Peace! Mereka adalah teman seangkatan di Pesantren Gontor dulu. Genap 12 orang: Irfan, Beler, Iqbal, Arwani, Delta, Nila, Alya, Cekur, Dedeh, Fikriyah, Tina dan Rizkia.

‘Makhluk-makhluk’ tak diundang ini rupanya tidak mau kalah dengan militer Israel di Jalur Gaza sana. Bedanya serangan mereka bukan serangan bom atau rudal, tapi kue tart dan empek-empek! Bukan aku yang punya hajatan malam ini. Ulang tahunku masih beberapa bulan lagi. Adalah teman seflatku, Reza yang berbahagia malam ini, sudah dua puluh dua tahun udara dunia dihirupnya. Reza tampak tidak bisa berkata-kata. Ini sebuah kejutan. Semula hanya kami serumah yang akan merayakan ultah Reza. Tak ada yang menyangka mereka akan datang, teman-teman sepejuangan masih peduli.

Yah, namanya juga teman seperjuangan. Ramah tamah hanya sebentar, setelah itu mereka menampakkan wujud asli kebrutalan anak muda. Reza ‘babak belur’ dibombardir benda-benda menjijikan; dari telur, sambal, hingga pasir dan nasi basi. Untung saja Reza cepat lari keluar, hingga karpet di ruang tamu selamat wal afiat dari lemparan-lemparan terkutuk mereka. Di luar, para tetangga hanya melongo melihat polah remaja-remaja ini. Ceplak-ceplok….

Semoga umurmu penuh berkah Sobat!

Makan Enak di Jalur Gaza


Tahun Baru 2009. 1 Januari. Jam 10 Pagi.

Pecel tidak hanya ada di Pulau Jawa, sekarang sudah merambah Kairo. Aku tidak bercerita tentang rumah makan Indonesia yang menjamur di Nasr City, Distrik dimana manusia-manusia dari Asia Tenggara bermukim. Makanan berkuah sambal kacang dengan sayur-mayur asal Jawa Timur itu ada di flat kami. Semua itu bisa terjadi jika Sazali yang kena giliran piket masak. Ada-ada saja idenya dalam mengolah makanan. Terkadang gulai, bakwan, pisang goreng hingga pecel tiba-tiba sudah tersedia di meja makan. Tak heran memang, mengingat pria berjuluk ‘Jenggot’ (karena jenggotnya itu lho, bagai jenggot naga) itu pernah menjadi manajer salah satu Catering mahasiswa Indonesia.

Maka jam sepuluh pagi, kami sudah mengelilingi nampan di ruang tamu. Makan enak begini memang paling pas dengan cara makan bersama alias tajammu’ dalam satu wadah. Brigade sambal pecel dengan kacang panjang dan daun sawi, sambal cabe, krupuk udang dan ikan gurami goreng sudah siap untuk ‘dihajar’. Indonesia banget! Meski negeri ini terletak di Benua Afrika, namun produksi perkebunan yang berada di kawasan delta Nil berlimpah ruah, sayur dan buah-buahan. Kalau krupuk udang di atas, kami peroleh dari Bang Wasik yang baru pulang Haji. Di Saudi memang barang-barang dari Indonesia mudah didapat. Kalau ikan gurami punya kisah lain. Malam tadi, Bang Hamdun menginap di rumah kami. Mahasiswa S2 Al Azhar asal Riau itu membawa ikan-ikan tadi. Itu dia kisahnya.

Setelah ritual makan pagi selesai. Kami duduk-duduk sambil menyimak berita Liputan 6 SCTV dari Internet. Lumayan hitung-hitung ‘menurunkan isi perut’. Berita perayaan malam tahun baru di tanah air rupanya menjadi topik utama. Di Pantai Karnaval Ancol, band-band papan atas menghibur masyarakat ibukota selain pesta kembang api. Di lain tempat, ribuan jama’ah larut dalam zikir dan muhasabah bersama Ustadz Arifin Ilham. Dua metode berbeda, silakan pilih yang mana.

Ketika sampai ke berita internasional, serangan Israel ke jalur Gaza menjadi topik hangat. Sungguh biadab serdadu Zionis tersebut. Ratusan rakyat tak berdosa jadi korban, tak peduli wanita atau anak-anak sekalipun. Dengan dalih menggempur milisi HAMAS yang dituding menghambat perdamaian di Timur Tengah, bom dan misil udara Israel menghujani rakyat Palestina. Sekarang sukarelawan kemanusiaan dari berbagai negara berduyun menuju daerah konflik. Ada yang membawa obat-obatan, makanan hingga dana.

Seandainya bisa, mungkin kami akan menitipkan makanan enak buat rakyat Gaza. Masih ada sepiring pecel di atas meja makan, beberapa ekor gurami masih ada di dapur, buat makan malam nanti. Biar mereka bisa makan enak, meski di tengah dentuman yang membabi buta.

Teriring doa buat saudara-saudara seiman di Gaza sana.