Saturday, February 5, 2011

Prahara Mesir: Kotak 18 Inchi

 

Ba’da Magrib, 4 Februari 2011
Sudah 11 hari, terhitung sejak 25 Januari lalu demonstrasi besar-besaran meledak di seluruh penjuru Mesir. Tahrir Square di  Kairo sebagai pusat konsentrasi massa dipenuhi lautan manusia. Tidak kalah dengan keadaan padang Arafah saat pelaksanaan ibadah haji. Penuh, sesak dan yang pasti bau keringat. Maklum, musim dingin seperti ini pasti orang-orang ogah mandi.
Pada hari kedua yang lalu saya berkesempatan menyaksikan secara langsung unjuk rasa di kawasan Tahrir. Bukan berarti saya mencari gara-gara, sebab bisa-bisa saya jadi korban salah tangkap. Masih untung kalau dideportasi ke Indonesia. Kebanyakan aktivis pergerakan di sini hilang tanpa kabar. Keberanian saya lebih dikarenakan rasa penasaran, sekaligus ingin jadi saksi sejarah. Mungkin ini yang disebut Bang Haji Rhoma Irama sebagai ‘masa muda, masa yang berapi-api’.