Saturday, November 17, 2012

Indonesia vs Kamerun (0-0): Main Bola Lawan Robocop!


Laga ujicoba antara Indonesia melawan Kamerun berakhir imbang tanpa gol. Bertanding di SU Gelora Bung Karno, Sabtu sore (17/11), Kamerun menurunkan pemain-pemain muda yang 90% bermain di liga lokal

Begitu lagai akan dimulai, para pemain memasuki lapangan. Betapa terkejutnya saya melihat penampakan pemain Kamerun. Tubuh mereka menjulang tinggi besar. Otot-ototnya menonjol seperti bongkahan batu, mirip Robocop! Tidak lama setelah peluit dibunyikan, sudah ada pemain timnas yang terjungkal. Okto Maniani yang mungil (dan imut) terpelanting begitu beradu badan dengan pemuda-pemuda Kamerun. Untung saja penyelesaian akhir Kamerun yang mendominasi di sepanjang babak pertama tidak sempurna, ditambah kiper Endra Prasetya yang gemilang. Jika tidak, entah berapa gol yang bersarang di gawang  timnas.

Memasuki babak kedua, permainan Indonesia di babak kedua membaik. Sempat beberapa kali mengancam pertahanan lawan dan membuat lini belakang Kamerun kalang kabut.

Pertandingan melawan Singa Afrika ini adalah ujicoba terakhir sebelum turun di kejuaraan Piala AFF 2012 yang akan dimulai pekan depan. Berikut sedikit ulasan saya mengenai permainan timnas tadi sore:

PENJAGA GAWANG
Endra
Tampil fantastis dengan menggagalkan setidaknya tiga peluang Kamerun di depan gawang. Sebagai konsekuensinya, Endra harus mengalami gangguan di lengannya. Digantikan Wahyu di babak kedua.

Wahyu
Masuk babak kedua. Postur yang kecil—cuma 170 cm—membuatnya seakan tidak kokoh menghadapi bola-bola lambung. Namun melakukan penyelamatan gemilang dari sundulan maut Kamerun di injury time.

BEK
Nopendi (kanan) & Novan (kiri)
Relatif kesulitan menghadapi gocekan kedua pemain sayap lawan. Nilai plus buat Nopendi berani naik dan melakukan kombinasi bagus dengan Andik di babak pertama, meski terlambat turun ketika bertahan.


Hamdi Ramdan
Sempat terpeleset yang membuat gawang Endra terancam. Mengalami cedera di babak kedua, semoga tidak apa-apa.

Wahyu
Sanggup melayani duel bola-bola udara pemain lawan yang berfisik tinggi besar. Masih terkendala kecepatan dan kurang cermat melakukan jebakan offside.

GELANDANG
Toni Cussel
Di babak pertama terlihat kurang berani berduel. Umpan-umpannya yang kurang cermat, bertanggung jawab atas seringnya Indonesia kehilangan bola di babak pertama. Mulai ‘garang’ dalam merebut bola dan lebih tenang dengan umpan-umpan pendek setelah jeda.

Taufik
Jelas-jelas kalah fisik saat berduel melawan gelandang-gelandang lawan yang bak raksasa. Mampu menyiasati kekurangan tubuhnya dengan bermain lincah dan olah bola yang percaya diri di babak II.

Okto Maniani  
Pergerakan dan kecepatannya mampu merepotkan bek Kamerun. (Lagi-lagi) masih harus lebih tenang di depan gawang. Mendapat peluang lewat tendangan bebas yang masih bisa diantisipasi kiper lawan. Beberapa kali bertukar tempat dengan Andik ke sisi kiri untuk memberikan variasi serangan. Digantikan Mofu.

Andik Vermansyah
Tak berkutik di babak I tapi menjelma menjadi salah satu ancaman Indonesia di babak kedua. Tendangan melengkungnya dari ujung kotak penalti masih diselamatkan penjaga gawang lawan.

PENYERANG
Irfan Bachdim
Penampil Indonesia terbaik sore ini. Tanpa lelah bergerak ke seluruh sisi lapangan hingga turun menjemput bola. Menjadi komando serangan balik cepat timnas dan ikut mengatur tempo jika dibutuhkan. Memberikan umpan terobosan yang gagal dimanfaatkan Okto.

Van Beukering
Sukses menjalankan peran sebagai target man yang bertugas menahan bola dan mengalirkan serangan dari lini kedua. Cepat lelah hingga digantikan Bambang pada menit 50.

PEMAIN PENGGANTI
Fachruddin
Menggantikan Hamdi yang cedera. Tampak gugup.

Ellie Aiboy
Menggantikan Andik. Umpan-umpannya kepada Bambang cukup merepotkan Kamerun. Setelah Nil Maizar merubah formasi menjadi 4-3-3, Ellie terisolir sendirian di sayap kanan dan mulai meredup.

Vendry Mofu
Mengisi pos gelandang saat timnas bermain dengan tiga pemain tengah untuk mengamankan hasil imbang. Tidak banyak berkontribusi.

Bambang Pamungkas
Loncatannya yang tinggi mampu membuat lawan yang lebih besar kerepotan. Lumayan berhasil menggantikan peran Beukering. Memberikan umpan tarik yang gagal disambar Cussel di depan gawang.Wesss...

No comments: