Sunday, November 4, 2012

Film & Permen yang Bikin Was-was



Saya jadi ikutan teler

30 Oktober 2012

Selama di Jakarta, hobi saya bertambah satu lagi: mencari tontonan gratis. Dari sononya memang saya suka sekali menonton film. Bahkan saya kadang berlagak sok cerdas mengkritik film yang ditonton. Bila saya menganggap film itu jelek, maka semua lini produksi bakalan kena damprat. Tak peduli produser, sutradara, penata artistik, tukang make-up hingga para aktor. Andai mereka tahu lagak saya ini, pasti gantian saya yang diomelin,“Hei bro! Emang lu kira bikin film mudah?”

Pernah dua kali saya harus mendatangi Museum Mandiri di kawasan Kota Tua Jakarta yang jaraknya + 20 km-an dari Ciputat hanya untuk menonton film dokumenter dan film tahun 50-an yang hitam putih.  Bioskop kelas premium di salah satu mall di kawasan Bundaran Hotel Indonesia pun saya sambangi karena saya berhasil jadi salah satu pemenang kuis berhadiah tiket.

Kali ini ada undangan lagi lewat forum internet; premiere film Loe Gue End (LGE) di salah satu bioskop di bilangan Rasuna Said, Kuningan. Rupanya sebelum tayang secara resmi tanggal 1 November nanti, ada tayang perdana buat kalangan khusus. Sayang premiere ini terbentur waktu kuliah malam saya. Ya sudah, akhirnya saya mendaftarkan enam orang kawan-kawan dari Asrama Kal-Sel (AMKS). Biar mereka saja-lah yang ketemu artis-artis itu.

Jam 21.00
Mata kuliah Principle of Islamic Jurispundence baru saja usai. Inilah satu-satunya pelajaran yang tidak bikin saya puyeng, sebab materi lainnya yang berupa teori ekonomi dan akuntansi sudah sukses membuat urat-urat saraf saya kusut.

Oh, ada sms masuk:

(Dari Mujib, salah satu teman AMKS yang ikut premiere) sudah kelar ga kuliahnya? Filmnya masih akan mulai seperempat jam lagi, cepat ke sini, nanti kami mintakan tiket lagi.

Wah ini rezeki.

(Saya) ok bos, aku meluncur!

Dari Sudirman ke Kuningan tidak terlalu jauh. Tapi karena saya tidak kenal baik jalan yang menghubungkan dua daerah itu, perjalanan jadi lambat karena harus tanya kepada beberapa mas-mas di pinggir jalan.

Film sudah berjalan setengah jam. Yang saya pahami, film ini berkisah tentang Alana (Nadine Alexandra), seorang model yang terjerat obat-obatan terlarang. Lalu tak ada angin tak ada hujan, teman-temannya  dari kalangan jet-set yang ada di sekitarnya tewas satu persatu. Alana juga mendapat rentetan sms aneh dari sebuah nomor tak dikenal. Apa rahasia di balik itu semua?

Nadine, seorang gadis yang pernah memenangi kontes Miss Indonesia beberapa waktu yang lalu ini, cukup berhasil memerankan seorang pecandu narkoba. Kedua matanya selalu sayu dengan perasaan gelisah yang berlebihan. Dia dan kawan-kawannya yang tampan dan cantik itu juga sering mencampuraduk bahasa nasional kita dengan beberapa kosakata bahasa asing. Mungkin inilah salah satu gaya komunikasi kaum sosialita.


Permen yang sempat bikin was-was itu

Pesan film ini jelas; jangan coba-coba dekat narkotika dan obat terlarang karena memang tak ada gunanya. Kenikmatan yang diperoleh pun semu, cuma sesaat. Yang rugi bukan cuma si pengguna, tapi juga orang lain di sekitarnya. Tapi saya heran, di salah satu adegan kenapa sutradara seperti mengajarkan bagaimana meracik narkoba “oplosan”. Di salah satu adegan dijelaskan bahwa ada satu jenis obat yang bisa dibeli bebas di apotik, tapi jika dicampur dengan jenis minuman keras tertentu akan memberikan efek nge-fly layaknya narkoba “resmi”.

Setiap undangan yang hadir mendapat kaos dan sebungkus plastik berisi benda aneh. Bentuknya bulat silinder berwarna putih & hijau. Mirip benda haram yang tadi sering muncul di film!  Untung saja cuma permen. 


LOE GUE END
Sutradara: Awi Suryadi
Cast: Nadine Alexandra, Dimas Beck, Manohara, Dion Wiyoko, Kelly Tandiono, Ray Sahetapy
Rating: 6,5/10

2 comments:

Hendra Gunawan said...

haha salah satu kalimat rancu yang tidak saya tulis "Muka lo cantik tapi bahasa lo kebun binatang semua" padahal kata-kata umpatan yang sering di ucapkan Alana adalah "anjing" Kebun binatang mana ya?

MUHAMMAD YULIAN MA'MUN said...

Hahaha... Mas Hendra ini bisa saja... Si Alana kerjaannya cuma ngomel-ngomel mulu :D