Saturday, April 16, 2011

Maafkan Saya, Krasnojarsk

Sepotong Adegan dalam "Men in Black"
Krasnojarsk. Baru pertama kali seumur hidup, saya mendengar nama aneh ini. Sekilas seperti kosakata dari bahasa antah berantah. Mirip juga dengan sebuah senyawa kimia. Yang pasti ia adalah nama kota karena setelah tulisan Krasnojarsk berbaris nama kota-kota nun jauh di sana; Kish, Lar, Stavanger, Askhabad, Donetsk dan Pulkovo. Lengkap dengan nama pesawat yang akan mengantar penumpang ke tujuan. Semuanya asing. Hanya Donetsk, di Ukraina yang sedikit saya tahu. Itupun karena tim sepakbolanya mampu menembus kompetisi Liga Champions Eropa.

Beberapa jam transit di Bandara Internasional Dubai, Uni Emirat Arab benar-benar menumbuhkan rasa penasaran yang amat sangat. Apalagi di lapangan terbang nan megah ini tak henti orang-orang beraneka rupa lalu-lalang. Tentu dengan pakaian unik berkibar-kibar, khas masing-masing. Benar-benar ala negeri dongeng.

Ajaib, wajah Timur-tengah justru jarang saya temui. Yang banyak nongol malah para karyawan & penjaga toko peranakan India dan Filipina. Inilah berkah negeri minyak kaya-raya; penduduk pribumi hidup mapan. Jadi Bos. Untuk posisi pegawai rendahan, tak ada yang sudi karena hidup rakyat setempat berkecukupan. Mereka terpaksa mengimpor tenaga kerja dari negara-negara berkembang.

Panorama Kota Krasnojarsk
Penasaran! Sederet nama-nama aneh tersebut sungguh menggelitik rasa ingin tahu saya. Sesampainya di Kairo saya langsung menggeledah situs pencarian Google dan Wikipedia. Wahai penduduk kota Krasnojarsk di daratan Siberia yang budiman, terimalah permohonan maaf saya. Lebih dua puluh tahun hidup di dunia, saya baru tahu keberadaan kota kalian. Saya bahkan sempat menyangka bahwa kota berpenduduk satu juta jiwa itu adalah proyek terselubung NASA—badan antariksa Amerika—lengkap dengan airport rahasia. Tempat transit bagi makhluk luar angkasa yang bepergian ke planet lain. Seperti dalam film Men in Black yang dibintangi aktor kawakan Tommy Lee Jones dan Will Smith.

Keberadaan saya di bandara Internasional adalah sebuah pengalaman amat berharga. Maklum, saya bukan anak milyarder yang dengan mudah melancong ke luar negeri. Menginjak airport adalah salah satu kemewahan tersendiri.

Walhasil, mengantar teman yang selesai kuliah dan kembali ke tanah air menjadi hobi baru saya. Tak apalah saya ikut mendorong troli berisi koper-kopernya yang berat. Yang penting saya bisa menikmati sensasi ajaib di bandara Internasional Kairo.

Ikut memandangi kantor maskapai penerbangan elit seperti British Airways, Air France atau Cathay Pacific membuat saya berimajinasi setinggi bintang. Saya merasa seperti eksekutif muda, manajer perusahaan multinasional yang harus sering bolak-balik ke luar negeri. Berbekal koper kecil, lengkap dengan setelan jas bikinan desainer Italia dan kacamata hitam. Sungguh gagah dan terpelajar nampaknya.

Kawan-kawan sekalian. Saya pamit dulu, sebentar lagi pesawat akan mendarat di airport Heathrow, London. Kencangkan sabuk pengaman anda. Oh… alangkah indahnya berkhayal.

Saqr Qurays, 16 April 2011. Sepulang dari evakuasi.
Sumber foto Krasnojarsk: http://natalionne.livejournal.com/

No comments: