Friday, January 2, 2009

Kebrutalan Tahun Baru

Masih hari Kamis, 1 Januari 2009.

Whoa, whoa whoa… ada apa ini? Baru saja kami serumah menunaikan shalat Isya, sekelompok orang menyerbu masuk flat kami dengan suara gaduh. Untung saja bukan kawanan penjahat yang menyantroni rumah kami, kalau tidak kami siap melakukan perlawanan. Peace! Mereka adalah teman seangkatan di Pesantren Gontor dulu. Genap 12 orang: Irfan, Beler, Iqbal, Arwani, Delta, Nila, Alya, Cekur, Dedeh, Fikriyah, Tina dan Rizkia.

‘Makhluk-makhluk’ tak diundang ini rupanya tidak mau kalah dengan militer Israel di Jalur Gaza sana. Bedanya serangan mereka bukan serangan bom atau rudal, tapi kue tart dan empek-empek! Bukan aku yang punya hajatan malam ini. Ulang tahunku masih beberapa bulan lagi. Adalah teman seflatku, Reza yang berbahagia malam ini, sudah dua puluh dua tahun udara dunia dihirupnya. Reza tampak tidak bisa berkata-kata. Ini sebuah kejutan. Semula hanya kami serumah yang akan merayakan ultah Reza. Tak ada yang menyangka mereka akan datang, teman-teman sepejuangan masih peduli.

Yah, namanya juga teman seperjuangan. Ramah tamah hanya sebentar, setelah itu mereka menampakkan wujud asli kebrutalan anak muda. Reza ‘babak belur’ dibombardir benda-benda menjijikan; dari telur, sambal, hingga pasir dan nasi basi. Untung saja Reza cepat lari keluar, hingga karpet di ruang tamu selamat wal afiat dari lemparan-lemparan terkutuk mereka. Di luar, para tetangga hanya melongo melihat polah remaja-remaja ini. Ceplak-ceplok….

Semoga umurmu penuh berkah Sobat!

1 comment:

Irfan Wahid said...

test komen pertama !yas