nyenyak sembunyi di balik selimut hangat
seret langkah ringan, tenteng beratus topeng berwajah sembab meminta iba
menjaja raut bijak tanpa dosa
menyelip rona licik penuh hasrat
alangkah hebat hidup pengkhianat;
pendam anyir durjana dalam wujud orang baik-baik: sobatku
*ditulis kembali untuk memperingati sebuah tragedi kemanusiaan
1 comment:
Ngomong-ngomong masalah coklat, saya jadi lapar nih. Kebetulan saya menyukainya.
Semoga sukses ya Mas kuliahnya di negeri orang.
Post a Comment