Thursday, March 26, 2009

'Permadani Nabi' Dilelang

Permadani buatan India 150 tahun silam, dilelang di Qatar Kamis Kemarin (19/03) oleh Sotheby's, perusahaan lelang terkemuka Inggris. Karpet tersebut dulunya dimaksudkan untuk menghiasi makam nabi Muhammad SAW di Madinah.

Kurang lebih dua juta butir mutiara digunakan untuk membikin benda yang dikenal dengan Karpet Mutiara dari Baroda tersebut. Mutiara-mutiara tersebut berasal dari perairan Teluk Arab.

Ratusan bebatuan berharga menghiasi permadani tersebut seperti permata, jamrud, safir dan rubi.


Penawaran awal ditaksir sekitar 5 juta US Dollar. Namun para pakar memprediksi harga tersebut akan jauh lebih tinggi.

Menurut kepercayaan, Karpet Mutiara dari Baroda dibuat atas instruksi Maharaja Baroda. Maharaja yang berkuasa di India satu setengah abad silam itu berniat memberikannya sebagai hadiah kepada penguasa Madinah untuk menghiasi makam Nabi.

Seiring wafatnya Maharaja, karpet tersebut tidak pernah terkirim ke Madinah. Bahkan sempat dibawa ke Monaco oleh salah seorang anggota kerajaan.

Karpet buatan tahun 1860-an tersebut berwarna merah dan biru dengan hiasan bunga yang dekoratif. Tiga rajutan besar berbentuk mawar, melingkar di tengah karpet tersebut.

Para juru lelang mengatakan bahwa nilai penawaran terakhir terhadap karpet ini tidak mustahil mencapai 20 juta USD.

Siapapun yang akan memiliki karpet ini, kemungkinan tidak akan memasangnya di atas lantai layaknya permadani biasa. Barang berharga semacam ini biasanya dipajang di dinding sebagai hiasan.

sumber :MediaMuslim.net

Tuesday, March 17, 2009

Dering-dering Berdering

Baru saja, pagi tadi.
Tidak sampai hitungan menit aku menyeberang jalan, bus 80 sudah tiba. Tanpa banyak cingcong aku langsung lari mengejar. Pergelangan kaki kiriku sedikit nyeri. Pasti bekas terkilir kemarin.

O, iya aku belum cerita bahwa sepuluh hari lalu sebuah kecelakaan kecil terjadi. Aku terpeleset saat mengejar bus yang lewat sebelum berangkat kuliah, persis seperti sekarang. Akibatnya daerah sekitar mata kaki kiriku bengkak. Tidak terlalu parah sih tapi sakit sekali kalau berjalan. Alhamdulillah aku bertemu Thoif, sahabat asal Ponorogo sepulang dari kuliah. Melihat aku berjalan terpincang-pincang, Thoif membawaku ke mas Rudi, salah seorang mahasiswa Indonesia yang ahli pijat memijat dan akupuntur.

"Tidak parah kok, itu sendinya udah balik ke tempat semula," ujar pria yang kerap dipanggil mbah Rudi itu.

"Ini saya kasih akupuntur biar bengkaknya kempes," tambahnya sambil mengeluarkan beberapa jarum.

Akupuntur! Belum sekalipun aku menjalani terapi tusuk jarum asal Cina ini. Dengan jantung berdegup sedikit lebih kencang, aku melihat dengan mata kepala sendiri satu persatu jarum menembus beberapa titik di kaki kiriku. Aku jadi teringat para pemain kesebelasan sepakbola nasional Cina dalam komik Captain Tsubasa. Ketika cedera akibat bertanding, mereka menggunakan teknik ini untuk mempercepat kesembuhan.

Segitu saja kisahnya. Yang paling penting, kalau sampai ketinggalan aku harus menunggu lama lagi untuk sampai di kampus. Padahal sudah jam sepuluh pagi, itu artinya paling cepat aku akan tiba ketika pelajaran kedua dimulai. Hmm tidak mengapa, yang penting dapat 'sesuatu' hari ini.

Sudah sampai di Darrasah....
Jam kedua berisi mata kuliah Adab (Sastra Arab). Dosennya masih muda,
Sebut saja Dr. Abdullah. Umur beliau mungkin belum sampai 40. Yang aku suka dari lelaki tinggi besar ini adalah disiplin yang diterapkannya. Kalau pelajaran sudah dimulai, maka pintu kelas ditutup dan tidak seorangpun boleh masuk. Maka para mahasiswa Mesir yang terkenal 'liar' dan susah diatur akan 'jinak' hi... hi... hi.... Tahu rasa mereka.

Di tengah kuliah, saat semua khusuk masyuk menyimak penjelasan Dr. Abdullah, terdengar dering ponsel. Suara terdengar dari arah depan. Aku yang duduk di sebelah kanan dosen celingak-celinguk mencari sumber suara. Ringtone doa dalam bahasa Arab tersebut terus berbunyi beberapa saat. "Kok tidak diangkat?" batinku. Seisi ruangan saling toleh, seakan setiap orang bertanya, "HP siapa tuh?"

Masya Allah, rupanya HP tersebut ada di meja Dr. Abdullah. Kepunyaan beliau kah? Ternyata milik mahasiswa Mesir yang menggunakan HPnya untuk merekam penjelasan dosen.

"Cepat ambil, masa saya yang ngangkat," ujarnya sambil menyerahkan kepada si empunya. Seisi kelas tertawa.

Rupanya huru-hara tidak berakhir sampai disitu, beberapa menit kemudian HP lain di meja dosen menggemakan azan. Kemungkinan dari aplikasi waktu shalat di ponsel yang menyuarakan panggilan azan ketika sampai waktu sembahyang. Secepat kilat Hafid, temanku asal Jakarta mengambil barang tersebut dari depan lalu mematikan suara azannya. Aksi yang tepat karena alat perekam tersebut memang punya Hafid.

Dr. Abdullah hanya tersenyum simpul.

Monday, March 16, 2009

Penculik Bebaskan Tiga Sukarelawan Darfur

Tiga sukarelawan asing yang diculik di Darfur, Sudan telah dibebaskan kemarin (14/3). Menurut sumber resmi, penculikan ini merupakan bentuk protes terhadap ancaman penangkapan Presiden sudan oleh Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC).

Ketiga petugas Medical Charity Medecins Sans Frontieres (MSF), organisasi kemanusiaan Belgia, diculik hari Rabu, setelah adanya surat resmi penangkapan presiden Omar Hassan al Bashir. Negosiasi terhadap penculik sudah dilakukan sejak Kamis, via telepon.

Direktur MSF, Christopher Stokes dalam konferensi pers di Brussel mengatakan bahwa pihaknya tidak memberikan tebusan apapun atas pembebasan korban. Sekarang, ketiga sukarelawan; Laura Archer asal Kanada, dr. Mauro D'Ascanio dari Italia, Raphael Meunier dari Prancis dan seorang petugas lokal Sudan Sharif Mohamadin sudah berada di Khartoum, ibukota Sudan.

Gubernur Provinsi Darfur Utara, Osman Yusuf Kibir mengatakan bahwa pelaku menyebut diri mereka sebagai "Pasukan Elang Bashir". Osman menyebutkan bahwa korban dibebaskan di sebuah kawasan di Darfur Utara.

Penculikan tersebut sempat mengejutkan komunitas sukarelawan yang berada di Darfur.

Sumber: Reuters



Saturday, March 14, 2009

Obama Perpanjang Sanksi Iran

Presiden Amerika Serikat (AS), Barrack Obama memperpanjang durasi sanksi terhadap Iran selama satu tahun. Tindakan ini dilakukan demi menjaga keamanan nasional AS.

Dalam pernyataan resminya kepada Kongres, Obama menyampaikan bahwa tindakan tanduk Teheran selama ini bertentangan dengan kebijakan AS.

"Tindakan dan kebijakan pemerintah Iran selama ini bertolak belakang dengan program AS dan bisa memunculkan ancaman yang berkelanjutan terhadap keamanan dunia," tulis Obama kepada Kongres.

Sanksi tersebut diantaranya melarang perusahaan AS mengadakan kerjasama atau penanaman investasi dengan Iran. Keputusan ini diperbaharui setiap tahun sejak diberlakukan 14 tahun silam.

AS merasa terancam dengan program nuklir Iran yang dicurigai sebagai proyek senjata pemusnah massal. Sedangkan Iran dengan keras menolak tuduhan tersebut.

Iran diancam tiga sanksi PBB lainnya berkaitan dengan penolakan negara ini untuk membekukan proyek pengayaan uraniumnnya. Uranium biasa digunakan dalam reaktor nuklir, tetapi juga bisa dipakai sebagai senjata pemusnah massal.
BBC News, 13 Maret 2009

Thursday, March 5, 2009

Ketahuan Dugem, Komandan Angkatan Laut Israel Minta Maaf


Komandan Angkatan Laut Israel, Laksamana Eli Marom menyampaikan surat permintaan maaf kepada kepala departemen Militer negara itu setelah diketahui memasuki sebuah klub malam di Tel Aviv, ibukota Israel.

Laksamana Eli Marom menyatakan tindakannya itu sebagai kesalahan pribadi, bukan atas nama posisinya sebagai pejabat militer. Beberapa saksi melihat Eli di Go-Go Girls, sebuah klub malam di Allenby Street, Tel Aviv, Senin.

Surat tersebut dikirim Selasa (3/3) sebagai bentuk permohonan maaf atas perbuatannya yang dinilai merusak citra militer. Menurut laporan beberapa pihak, Marom mendapat teguran dari petinggi angkatan bersenjata Israel namun tidak mendapat hukuman. Dalam beberapa kasus serupa yang dilakukan oleh prajurit yang berpangkat lebih rendah, para terdakwa dijatuhi sanksi dari mahkamah militer.

Bapak dari tiga orang anak ini diangkat menjadi komandan Angkatan Laut Israel bulan Agustus 2007 silam. Marom menggantikan komandan terdahulu yang mengundurkan diri pasca perang Lebanon tahun 2006.

Dalam pembelaannya, Marom mengatakan bahwa keberadaannya di klub malam tersebut dalam rangka menghadiri rekannya yang mengadakan pesta di sana. Namun seorang saksi mata seperti yang dilansir surat kabar Haaretz, mengatakan bahwa Marom datang ke tempat tersebut dengan pakaian sipil. Marom juga dilaporkan berada di Go-Go Girls sekitar satu setengah jam sambil menenggak alkohol dan dikelilingi wanita penghibur.

Sumber: BBC News, 4 Maret 2009